Penggunaan Enterprise GIS oleh Eramet membantu memenuhi komitmen terhadappemangku kepentingan dari komunitas Masyarakat setempat, lembaga nasional, organisasi non-pemerintah, dan pemegang saham.
Di Senegal, terdapat salah satu tambang titanium dan zirkonium terbesar di dunia yang selalu memperluas operasi tambangnya. Eramet adalah perusahaan tambang Prancis yang mengoperasikan tambang ini, di mana tiap tahunnya mereka memperluas daerah operasionalnya sejauh 13 kilometer di setiap 100 kilometer. Untuk mengetahui ke mana pembukaan lahan selanjutnya, diperlukan peta pintar.
Dalam menentukan rute perancanaan tambangnya Eramet menggunakan peta dari sistem informasi geografis (SIG). Teknologi ini membantu dalam membuat keputusan di seluruh area operasi tambang dan juga di seluruh perusahaan.
“Dengan platform SIG ini, semua dapat mengakses data, dan kami dapat mengantisipasi dampak yang ada agar terkelola dengan baik,", kata Davin Beukes, Chief Technical Officer, Grande Côte Operations (GCO), anak perusahaan Eramet.
Perusahaan ini memastikan operasi tambangnya tidak hanya berkelanjutan, namun juga regeneratif— memulihkan kembali tanah serta mata pencaharian peduduk setempat. Setiap mengakuisisi lahan baru, staf GCO selalu memanfaatkan peta SIG – saat bertemu dengan penduduk lokal – untuk melakukan proses revegetasi, membangun jalan, menginstal infrastruktur listrik, dan mengembalikan kembai kualitas tanah. SIG menunjukkan di mana saja lokasi untuk proses ini harus dilakukan dan juga membantu berbagai macam tim untuk berkoordinasi.
"Sekarang, kami memiliki 50 mata yang mengawasi, memperhatikan hal yang sama setiap hari-nya," Beukes menambahkan. "Kami jadi memahami kesulitan satu sama lain dan mampu berkolaborasi lebih baik."
Kontribusi terhadap perbaikan yang berkelanjutan atas lahan dan penduduk
Terinspirasi oleh Paris Climate Agreement, Eramet mengubah banyak aspek operasionalnya. Perusahaan tersebut menjual bisnis smelter-nya dan fokus pada mineral yang mendukung transisi energi bersih.
Eramet sedang dalam proses menerapkan sistem manajemen lingkungan yang dibangun dengan teknologi SIG di setiap area tambangnya, mengukur kualitas air, udara, dan tanah dalam rangka mencapai emisi karbon nol pada tahun 2050. Eramet berkomitmen untuk melindungi kehidupan masyarakat, ekonomi, dan lingkungan di sekitar area operasionalnya. Untuk memantau kemajuan, Eramet harus mengukur kondisi secara cermat dan melaporkan temuannya secara transparan.
Eramet menggunakan SIG untuk mengumpulkan dan mengintegrasikan pengukuran lingkungan dan data operasional di seluruh siklus penambangan—dari eksplorasi hingga operasi hingga rehabilitasi—dan kemudian menampilkan data tersebut dalam bentuk peta dan dasbor.
“Kita memerlukan pemahaman dan pengetahuan yang sempurna tentang dampak lingkungan, baik positif maupun negatif," ujar Christine Deneriaz, Direktur Lingkungan di Eramet. "SIG adalah teknologi pintar yang penting dan sangat membantu dalam komunikasi dan operasi. Kita memerlukan gambaran dan data yang tepat untuk mengetahui di mana kita berada.”
Hasilnya untuk masyarakat
Mengingat jalur panjang tambang Senegal, banyak desa terdampak yang harus dipindahkan. GCO bekerja sama dengan pemerintah Senegal dalam upaya sensitif ini. Eramat berkolaborasi dengan Badan Ekovillage Nasional Senegal untuk menempatkan kembali 25 keluarga pada tahun 2016, dan 85 keluarga pada tahun 2019. Desa-desa baru termasuk sebuah masjid, klinik kesehatan, dan sekolah dasar. Sumur dan panel surya menyediakan air dan energi. Untuk mata pencaharian, penduduk menerima lahan pertanian, benih, pupuk, air irigasi, dan bantuan agronom untuk meningkatkan hasil panen.
Mayarakatpun diajak terlibat langsung dalam menentukan bagaimana proses pemindahan akan dilakukan. SIG membantu GCO melacak sentimen setiap pemilik tanah, dan peta digunakan untuk menyampaikan rencana untuk pembukaan area tambang dan desa-desa baru.
Eramet juga mengakomodir keluarga yang menolak meninggalkan rumah mereka, beberapa hanya ingin pindah sementara, dan yang lain senang menetap secara permanen. Poinnya adalah terus berusaha untuk mengakomodasi setiap sudut pandang dan mengubah rute tambang jika diperlukan.
“Kami belajar untuk menghargai komunitas setempat jika yang terdampak langsung,” Beukes menambahkan. Tim Eramat selalu memastikan mendapatkan izin, mengelola kompensasi, dan mengejar program investasi komunitas jauh-jauh hari.
Pemulihan tanah
Pada tahun 2023, tambang pasir mineral di Senegal mengembalikan 80 hektar lahan yang direhabilitasi (hampir 200 acre) kepada Negara Senegal. GCO adalah perusahaan pertambangan pertama di Senegal yang memulihkan kembali lahan yang direvegetasi. Luas tanah yang direhabilitasi akan berkembang seiring dengan perpindahan tambang.
Sementara beberapa staf GCO merencanakan langkah ke depan, sebagaian yang lain fokus pada rehabilitasi lahan. SIG memandu rehabilitasi, memungkinkan staf untuk memetakan dan menganalisis gambar citra yang dikumpulkan dari penerbangan drone. Mereka dapat mengidentifikasi daerah yang membutuhkan penanaman dan melakukan penilaian kesehatan daerah yang baru-baru ini ditanam. "Kami dapat melihat tidak hanya apa yang telah kami tanam, tetapi bagaimana pertumbuhannya," kata Beukes.
Drone meningkatkan keselamatan dengan menghilangkan kebutuhan personel untuk pergi ke daerah berbahaya untuk mengumpulkan informasi. Data drone menyokong dasbor yang menampilkan metrik tentang lahan yang direhabilitasi.
"Rehabilitasi memerlukan perspektif jangka panjang," kata Deneriaz. "Setelah kita menanam pohon, mungkin kita memerlukan 10 tahun sebelum kita memiliki ekosistem yang produktif dan efektif."
Operator tambang menghargai bagaimana SIG memungkinkan mereka mendapatkan gambaran visual lintas ruang dan waktu untuk menjawab pertanyaan tentang kemajuan tambang. " Sangat mudah untuk menunjukan apa yang telah kami tambang dan apa yang telah kami rehabilitasi," kata Beukes.
Re-engineering cara Eramet beroperasi
GCO menjadi perusahaan pionir dalam tanggung jawab social dan lingkungan di Senegal. Penambangannya berfokus pada pasir dengan kandungan mineral yang rendah untuk menghindari masalah limbah beracun di kolam penampungan. Tanpa lumpur, proses penambangan bisa lebih cepat, menghasilkan secara ekonomis berkelanjutan, dan lebih ramah lingkungan. Mesin penambangan dilengkapi dengan pabrik pengolahan air yang bergerak di atas pasir, membersihkan air dari kontaminan. Ini adalah bagian dari perubahan besar di Eramet untuk menjadi lebih bersih dan lebih bertanggung jawab secara sosial.
Dalam pergeseran perusahaan ke fokus energi bersih, teknologi memainkan peran yang lebih besar daripada sebelumnya. Carine Stolz, Manajer Sistem Informasi Produk Geologi dan Layanan Pertambangan di Eramet, bertanggung jawab atas pemanfaatan SIG dan sistem lainnya. Stolz dan timnya membuat aplikasi yang didukung oleh SIG untuk mendukung garis bisnis dan terhubung ke sistem perusahaan lainnya yang melaporkan keselamatan, insiden lingkungan, dan lainnya.
“Kami mencoba menghubungkan semua sistem sehingga data dapat dipindahkan secara otomatis ke peta, dan tidak perlu melakukan pekerjaan yang sama dua kali," ujar Stolz.
Dibutuhkan enam tahun untuk Eramet memposisikan diri sebagai perusahaan pertambangan berkelanjutan dan energi bersih, dan Stolz merasa aplikasi SIG yang dibuat timnya membantu memvisualisasikan perubahan dan memantau dampak lingkungan dan sosial.
Di Senegal, tim telah mengembangkan sistem pemantauan kualitas air yang sudah diterapkan di Gabon, dan nantinya akan diterapkan di tempat lain juga. Sistem ini menyediakan data kualitas air dalam sebuah dasbor yang menampilkan ambang batas dan parameter penting untuk memastikan kepatuhan terhadap kesehatan lingkungan.
Inisiatif yang dilakukan Eramet, mengalihkan fokus dan reengineering, mulai membuahkan hasil.
"Transformasinya benar-benar besar, dengan 50 persen pendapatan perusahaan diharapkan berasal dari transisi energi dalam lima tahun," tambah Stolz. "Teknologi informasi adalah salah satu motor kunci dari transformasi ini."
Tonton video di bawah ini untuk mengetahui lebih lanjut tentang program pemantauan tambang berkelanjutan GCO di Senegal dan ketahui bagaimana SIG digunakan untuk mentransformasi pengelolaan tambang yang berkelanjutan.