Sistem Informasi Geografis (SIG) pemetaan perkebunan
Ketahanan terhadap bencana alam akan terus menjadi perhatian bagi spesialis perkebunan dan industri tanaman Indonesia.
Negara tetangga Australia sudah tidak asing dengan banjir, badai topan, dan cuaca buruk yang mengancam tanaman kebun setiap tahunnya sejak tahun 2000.
Dengan pemetaan lokasi yang tepat, bencana alam dan penyakit dapat diprediksi, dan diantisipasi sehingga perencanaan penanganan bencana di industri perkebunan dapat dilakukan lebih baik.
Bencana yang sulit diprediksi menimbulkan bahaya sepanjang tahun bagi agribisnis. Hal iniberdampak pada mata pencaharian petani, kesejahteraan masyarakat, dan infrastruktur.
Teknologi geospasial menjadi pendobrak kesiapsiagaan perkebunan, menyediakan data real-time dan informasi geografis untuk memastikan pengambilan keputusan dan kemampuan merespon lebih cepat ketika bencana melanda.
Penggunakan teknologi SIG memungkinkan para petani memantau secara online kapan saja dan dimana saja sehingga dapat melindungi tanamannya dari kerusakan lebih berat apabila terjadi bencana.
Unduh studi kasus berikut untuk mempelajari bagaimana SIG membantu petani di Queensland, Australia dan temukan bagaimana teknologi ini dapat:
- Menggunakan data lokasi untuk mengurangi ancaman biosekuriti
- Mengukur kerusakan akibat bencana alam
- Mengoptimalkan koordinasi upaya pemulihan bencana
- Klarifikasi klaim asuransi
- Menghitung ulang prakiraan produksi tahunan
Untuk mengetahui lebih jauh tentang SIG untuk sektor perkebunan, hubungi (021) 2709 9881 – 84 atau email.