2 MIN READ

Dittopad, Direktorat Topografi Angkatan Darat Indonesia, mengumumkan kemitraan strategis dengan penyedia solusi geospasial terkemuka, Esri Indonesia, untuk memperluas penggunaan teknologi mutakhir dalam proses pengambilan keputusan berdasarkan data dan mampu mendukung kegiatan operasional di lingkungan Tentara Nasional Indonesia.

Kemitraan ini hadir sebagai bagian dari agenda transformasi digital yang lebih luas dalam pemanfaatan teknologi Sistem Informasi Geografis (SIG), Big Data, dan kecerdasan buatan (AI) dalam pengambilan keputusan berdasarkan data serta peningkatan operasional pertahanan dan keamanan nasional.

Dengan lebih dari 80% data yang dihasilkan dari sensor IoT, satelit penginderaan jauh, dan drone militer termasuk informasi geospasial, lokasi telah menjadi kunci integrasi dan pemrosesan data.

Menurut juru bicara Esri Indonesia, teknologi berbasis Industri 4.0 membawa perubahan bagi kegiatan operasional militer dan pertahanan.

“Di era digital ini, efektivitas pemanfaatan data sangat bergantung pada kemampuan pengelolaan data yang dimiliki, menginterpretasikan data dengan cepat, dan memasukkan berbagai komponen mengenai data lapangan yang kian kompleks.

“Teknologi geospasial tidak hanya dapat digunakan sebagai platform pemetaan modern, tetapi juga sebagai platform integrasi data dan geo-intelligence, menciptakan pemahaman dan koordinasi antar unit dan institusi.” kata juru bicara tersebut.

Kemitraan Dittopad dengan Esri Indonesia memulai transformasi digital yang akan memodernisasi pemetaan dan kapabilitas geospasialnya, serta memungkinkannya untuk memberikan analisis intelijen yang lebih mendalam untuk mendukung keamanan nasional.

Brigjen TNI, Ir. Asep Edi Rosidin, MDA, Direktur Topografi Angkatan Darat (Dittopad) melansir peluncuran Dittopad 4.0 sejalan dengan agenda inovasi dan transformasi digital — serta mendukung Kebijakan Satu Peta.

“Kerjasama strategis dengan Esri Indonesia akan membuat Dittopad bertransformasi digital untuk mendukung operasi pertahanan seiring dengan semakin berkembangnya peran pemetaan dan informasi geospasial untuk pertahanan dan keamanan nasional.”

“Adanya teknologi membuka peluang bagi Dittopad untuk lebih efektif dalam perencanaan, pengambilan keputusan, dan mendukung TNI-AD melalui analisis data penginderaan jauh dan kecerdasan buatan.”

“Dittopad 4.0 akan mengolah berbagai jenis data hingga menjadi informasi strategis untuk mendukung kegiatan TNI-AD,” tambah Rosidin.

“Kerjasama dengan Esri Indonesia serta implementasi teknologi SIG diharapkan dapat memperkuat kami sebagai penyedia informasi strategis bagi TNI AD. Kami berharap sinergi ini semakin mendukung kinerja TNI dalam menjaga kedaulatan NKRI,” pungkas Rosidin.