Platform digital akuisisi lahan dan kompensasi milik PT. Kideco Jaya Agung (Kideco), yang diberi nama Nawasena (yang artinya masa depan yang sukses dan makmur), telah mentransformasi alur kerja pengelolaan lahan bagi para pelaku industri tambang menjadi digital dan lebih efisien.
Kideco merupakan Perusahaan tambang batubara terkemuka yang beroperasi di Kabupaten Paser, Kalimantan Timur, dengan konsesi seluas 47.500 hektar dan produksi rata-rata tahunan lebih dari 30 juta ton.
Adanya tantangan dalam mengelola lahan kompleks yang sangat luas mendorong pimpinan perusahaan untuk mengeksplorasi teknologi spasial untuk menjawab permasalahan dan menyusun perencanaan berdasarkan data yang komprehensif dan akurat.
Transformasi digital Kideco menggantikan alur kerja berbasis kertas dengan platform digital Nawasena yang menjadikan Kideco sebagai salah satu perusahaan tambang yang inovatif di negeri ini.
Proses ini merupakan bagian dari upaya besar perusahaan tambang untuk mengumpulkan data dengan tepat dan menyimpannya secara aman untuk memastikan kepatuhan terhadap peraturan pertambangan Indonesia terkait penyelesaian damai dan penyelesaian konflik atas zona-zona penambangan.
Kegiatan akuisisi dan kompensasi lahan merupakan proses multi-stakeholder yang melibatkan beberapa departemen di dalam Kideco, dan juga pemilik lahan setempat.
Nawasena memanfaatkan Sistem Informasi Geografis (GIS) untuk mengintegrasikan data dari berbagai sumber ke dalam satu platform “single source of truth” — dan mendapatkan input data secara real-time ke platform tersebut, hingga dapat memfasilitasi pengambilan keputusan yang berdasarkan data akurat di berbagai departemen di Kideco.
Dibangun di atas ArcGIS, Nawasena menggantikan alur kerja berbasis kertas yang ketinggalan zaman, Kumpulan data yang terisolasi, dan sistem offline yang menciptakan tantangan dan permasalahan dalam hal pemantauan, analisis, dan pengambilan nkeputusan yang salah karena data yang terisolasi.
"Sebelum kami memiliki aplikasi ini, kami merasa sangat sulit untuk mendapatkan gambaran visual tentang status area-area lahan yang kami miliki. Kami harus memasukkan data satu per satu, termasuk nama, lokasi, dan status lahan, dan terkadang informasi yang didapat tidak sinkron, baik dalam hal data tertulis maupun lokasi di lapangan," ujar Arif Kayanto, Chief of Legal & Corporate Affairs Officer di PT. Kideco Jaya Agung.
Nawasena meningkatkan akurasi dan validitas data serta memungkinkan kolaborasi di antara pemangku kepentingan dari berbagai lini bisnis.
Pengguna platform dapat menyesuaikan tampilan mereka berdasarkan hal-hal yang menjadi prioritas masing-masing di dalam satu sistem yang intuitif yang memungkinkan proses pengumpulan, analisis, dan pemantauan kompensasi lahan.
Hal ini menyederhanakan proses kompensasi lahan untuk proyek penambangan aktif dan memungkinkan alur kerja akuisisi lahan dimulai sebelum Kideco siap untuk memulai maupun di tengah operasi penambangan.
Setelah lahan ditetapkan untuk proyek penambangan di masa depan, alur kerja akuisisi dan kompensasi diinisiasi — dimulai dengan pengumpulan data hak atas tanah, sertifikat, perencanaan akuisisi yang adil, dan rencana pelaksanaan.
Mempunyai akses terhadap data — masa lalu, saat ini, dan masa depan — menjadi kunci untuk mempertahankan timeline proyek Kideco, meminimalkan gangguan, dan memastikan akuisisi lahan yang efisien dan kompensasi yang adil.
Gambar kredit: kideco.co.id/id/tentang
Hubungi spesialis Esri Indonesia untuk informasi lebih lanjut mengenai solusi ini atau solusi pertambangan lainnya.